Medan (SIB)
Sejumlah insiden terjadi di dua Rumah Sakit (RS) yang berbeda di Medan, Sumatera Utara, yakni di Rumah Sakit Pirngadi dan Rumah Sakit Adam Malik. Di Rumah Sakit Pirngadi dua pasien meninggal dunia diduga akibat padamnya listrik secara tiba-tiba yang sering terjadi di Kota Medan dan akhirnya gagal operasi. Namun pihak Rumah Sakit membantah bahwa itu karena padamnya listrik.
Korsleting listrik yang terjadi, Senin (8/2) pagi di Rumah Sakit Pirngadi Medan, Sumatera Utara memakan dua korban, yakni Heri berumur 19 tahun pasien penyakit di kepala dan Marujahan Pangaribuan pasien penyakit jantung yang dirawat di ICU.
Menurut keluarga Marujahan, akibat mati lampu sejumlah peralatan medis mati total, sehingga terjadi penurunan drastis pada kondisi Marujahan. Namun Humas Rumah Sakit Pringadi mengatakan, meninggalnya dua orang pasien ini bukan karena padamnya listrik, melainkan faktor kebetulan saja, karena tim dokter secara intensif sudah menolong pasien.
Pihak keluarga sempat menangis dan menyesalkan peristiwa matinya listrik di Rumah Sakit Pirngadi ini, serta menyarankan kepada pemerintah agar menyediakan perlengkapan untuk mengantisifasi hal serupa agar tidak terjadi lagi. Demikian Metro TV.
4 Pasien
Menurut wartawan SIB, saat mati lampu 4 pasien RS Pirngadi Medan meninggal dunia, Senin (8/2). Direktur RS Pirngadi Medan, dr Dewi F Sahnan SpTHT membantah kematian itu disebabkan mati lampu.
Ke-4 pasein yang meningggal hampir bersamaan, saat mati lampu di gedung Utama Lt IV rumah sakit milik Pemko Medan itu, Feri Capri (19) pasien penderita cedera kepala, OM Pangaribuan (82) penderita kanker paru, Heber Tobing pasien penyakit kronis dan seorang bayi penderita penyakit apiksia (gagal pernafasan).
Diakui pihak manajemen, saat mati lampu di lantai IV ruang ICU, ICCU dan ruang perinatologi, sejumlah keluarga pasien sempat panik karena peralatan medis yang menggunakan listrik tak berfungsi.
Direktur yang didampingi Wadir SDM dr Ali Syahbana Sp THT, Jubir RS Pirngadi drg Susyanto dan Kabid Yanmedis dr Isma Sinaga serta sejumlah pejabat teknis dengan tegas membantah penyebab kematian ke-4 pasien yang sedang dirawat akibat listrik padam namun karena kondisi penyakit yang diderita ke-4 pasien memang sudah parah.
Kata dr Dewi, listrik baru selesai diperbaiki dan aktifitas pelayanan kembali seperti semula sekira pukul 12.00 WIB. Memang diakuinya, selama ini jika lampu mati secara otomatis langsung tersambung mesin genset. Ke depan perbaikan jalur listrik akan dilakukan seoptimal mungkin, karena selama ini belum pernah terjadi hal seperti ini, jelas Dewi.
Diakuinya, karena listrik padam, sekira 8 operasi terpaksa ditunda namun hal itu tidak ada masalah karena jadwal operasi merupakan operasi selektif yang terencana. Dan masalah listrik kita akan prioritaskan sehingga pelayanan tidak terganggu. (M12/DS/i)
No comments:
Post a Comment