Thursday, April 1, 2010

Roh Halus Juga Pengen Ikut UN.... Serem....


PIDIE - Ketenangan ruang ujian di SMA Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya mendadak pecah ketika dua siswi yang baru selesai mengikuti UN bidang studi Bahasa Inggris menjerit histeris. Tak ayal, suasana UN hari kedua itu pun berubah gaduh. Kedua siswi diyakini kemasukan makluk halus.

Informasi adanya dua siswi yang kemasukan roh halus saat berlangsungnya UN hari kedua, Selasa (23/3/2010) dilaporkan oleh Kepala SMA Trienggadeng, Drs Amir Faisal kepada Bupati Pijay, M Gade Salam dan Kadis Pendidikan Ridwan M Ali. Informasi itu juga ikut didengarkan dua tim pemantau dari Dinas Pendidikan Aceh, yaitu Bustamam M Ali dan Zulkifli Ali.

Menurut Amir Faisal, belakangan ini makhluk halus sering mengganggu konsentrasi siswa di sekolah tersebut. "Kita berharap, pada ujian Rabu dan Kamis, gangguan makluk halus tidak terulang lagi," katanya. Gangguan makhluk halus di Pidie Jaya merupakan salah satu yang mewarnai kegiatan UN 2010 hari kedua di Aceh. Selain problem makhluk halus, juga terjadi sejumlah persoalan lain, misalnya dokumen UN, sebagaimana dialami peserta UN SMA dan SMK di Teunom dan Calang.

Ketua Penyelenggara UN Aceh Jaya, Mustafa SPd mengatakan, pada hari pertama UN, sekolah yang tidak menerima lengkap soal bidang studi Bahasa Indonesia adalah SMA Teunom. Ada empat amplop yang isinya tidak tersedia soal model A. Sedangkan pada hari kedua, sebanyak dua dokumen (amplop) untuk SMK Calang tidak tersedia soal bidang studi Bahasa Inggris.

Salah amplop

Di Bener Meriah lain lagi. Meski secara umum pelaksanaan UN hari kedua berlangsung lancar, tetapi tetap saja ada beberapa persoalan yang tak diharapkan. Salah satu permasalahan pelaksanaan UN di Bener Meriah adalah masuknya soal ujian susulan ke dalam amplop soal ujian utama. Akibatnya, pada saat pendistribusian soal untuk siswa SMA Negeri 1 Timang Gajah, terpaksa harus menggunakan soal cadangan yang masih tersisa. Persoalan lainnya di Bener Meriah adalah kekurangan lembar jawaban komputer (LJK).

Ketua Panitia UN Bener Meriah, Juanda kepada Serambi, Senin (22/3) mengatakan, kesalahan lembaran kertas soal pada SMA Negeri 1 Timang Gajah bukan kelalaian panitia UN Bener Meriah, namun paket amplop soal ujian itu sejak diterima dari Jakarta tidak pernah dibuka sehingga tidak tahu isi lembaran soal ujian di dalam amplop utama tersebut.

"Di luar amplop tertera tulisan lembaran soal-soal Bahasa Indonesia UN tingkat SMA sederajat tahun pelajaran 2009/2010, namun saat dibuka, di dalam amplop berisi soal-soal ujian susulan, sehingga tidak dapat digunakan sebagai lembaran soal untuk ujian," katanya. Selain itu, kata Juanda, pada sejumlah sekolah ditemukan kekurangan LJK, namun kekurangan itu dapat ditanggulangi dengan meminta ke sekolah-sekolah terdekat yang memiliki kelebihan LJK.

Nagan Raya
Kekurangan LJK untuk peserta UN juga dilaporkan terjadi di Nagan Raya. Namun kendala itu berhasil diatasi setelah pihak Dinas Pendidikan setempat menggunakan lembar jawaban cadangan. "Tak ada masalah, semuanya bisa teratasi," kata Kepala Dinas Pendidikan Nagan Raya, Dra Hj Cut Intan Mala kepada Serambi, Selasa (23/3/2010).

Tidak hadir
Data sementara yang diterima Serambi pada hari kedua UN, jumlah ketidakhadiran peserta relatif tinggi. Di Bener Meriah, dari 1.572 siswa peserta UN SMA sederajat, 39 orang tidak hadir dengan berbagai alasan. Sementara di Aceh Tengah, dari 2.541 peserta UN yang tidak hadir pada hari pertama sebanyak 72 siswa, dengan rincian peserta SMA 19 orang, MA lima orang, dan SMK 46 orang. Dua siswa dilaporkan sakit.

Di Aceh Barat, jumlah siswa SMA/MA/SMK yang mengikuti UN sebanyak 2.619 orang yang dipusatkan di 32 sekolah. Ketua Penyelenggara UN Aceh Barat, Drs Tamrin mengatakan, hingga hari kedua tidak ada kendala yang berarti. Sedangkan mengenai jumlah peserta UN yang tidak hadir masih dalam pendataan.  Di Pidie, sedikitnya 82 siswa SMA/MA/SMK dari 6.070 peserta UN 2010 dilaporkan tidak mengikuti ujian hari kedua, Selasa (23/3/2010). Kepala Dinas Pendidikan Pidie, Drs H Bukhari Thahir mengaku pelaksanaan UN di seluruh wilayah Pidie berjalan baik.

Menurut Bukhari, sebanyak 82 siswa tidak ikut ujian pada hari kedua. Rinciannya, 41 siswa tingkat SMA/MA dan 41 lainnya siswa SMK. Alasan ketidakhadiran karena sakit dan beberapa orang lainnya memang sudah meminta izin tidak ikut karena akan menikah. Sedangkan di Nagan Raya, total peserta UN SMA, MA, dan SMK sebanyak 1.578 orang. Dari jumlah itu, peserta tak hadir sebanyak 19 orang. Hingga hari kedua UN kemarin, menurut Kadis Pendidikan Nagan Raya, belum didapat keterangan mengenai penyebab ketidakhadiran peserta UN tersebut.


source: http://www.tribunnews.com/2010/03/25/wah-roh-halus-juga-pingin-ikut-un

No comments:

Post a Comment