Thursday, March 18, 2010

Resensi Film Kain Kafan Perawan



Berawal dari Rasti (Ardina Rasti) dan lima temannya Smitha (Smitha Anjani), Debby, Marchel, Harry dan Dhana yang sedang membuat sebuah video klip di stasiun kereta api. Saat mereka sedang mengedit video tersebut, tiba-tiba muncul penampakan yang cukup aneh. Meski sedikit kaget, namun Rasti penasaran dengan penampakan itu dan memutuskan kembali ke lokasi syuting video klip bersama .

Setibanya di stasiun, muncul ide di benak Rasti. Ia ingin membuat film dokumenter tentang penampakan yang dilihatnya. Rasti bermaksud untuk menjualnya ke stasiun TV. Bayangan keuntungan yang bakal didapat Rasti harus dibayar dengan teror-teror yang menghantuinya, bahkan akhirnya merenggut korban teman-temannya.

Sementara itu, Felisha (Ratu Felisha), kakak Rasti, kebingungan mencari adiknya. Tiba-tiba ia ditelepon pihak kepolisian yang mengabarkan telah menemukan Rasti namun dengan kondisi pingsan dan badannya penuh luka. Dan saat ini sang adik tengah meregang nyawa di rumah sakit. Felisha pun mengajak serta Sarah (Sarah Jane), temannya yang sama-sama berprofesi sebagai fotografer untuk menjenguk adiknya.

Ternyata, teror yang dialami Rasti tak hanya di stasiun, namun berlanjut ke rumah sakit. Felisha dan Sarah pun tak luput dari teror. Merasa kejadian yang dialami Rasti dan dirinya semakin aneh, Felisha dan Sarah mencoba mencari paranormal. Akhirnya mereka tahu, ternyata di stasiun tersebut pernah terjadi pemerkosaan terhadap seorang wanita muda, dan setelahnya wanita tersebut dibunuh di salah satu gerbong kereta.

Hanya ada satu jalan untuk mengakhiri teror mengerikan ini. Felisha dan Sarah harus menemukan sobekan kain kafan dari seorang perempuan perawan yang tentunya sudah meninggal, dan membakarnya. Dengan dibantu oleh seorang polisi, Fikri, Felisha dan Sarah berhasil menemukan sobekan kainnya. Tapi sebelum niatan membakar kain tersebut, teror yang dialami mereka semakin menjadi-jadi. Bahkan saat tiba di stasiun, Sarah malah dirasuki makhluk gaib.

source: kapanlagi.com

No comments:

Post a Comment