Monday, March 29, 2010

Ribuan Orang Ikuti Ritual Kematian Untuk Hilangkan Stress

Semakin ketatnya persaingan hidup membuat tingkat tekanan hidup saat ini semakin berat, semakin banyak masalah dan problem kehidupan dihadapi, bila tidak bijak dan pandai memenejnya maka tidak mustahil bisa berakibat pada gangguan kejiwaan bahkan bisa bunuh diri menjadi pelarian.
 
Prosesi Kematian, sebuah pelatihan bagaimana manusia saat saat akan menujua alam setalh hidup ini berakhir
Prosesi Kematian, sebuah pelatihan bagaimana manusia saat saat akan menujua alam setelah hidup ini berakhir

Kenyataan itulah yang akhirnya menjadi sebuah inspirasi bagi Jung Loon ketika mendirikan Coffin Academy yang bertujuan membantu mereka yang memiliki masalah hidup berat agar bisa membantu mengurai masalah tadi dengan cara mengingat kematian. Sebuah pelatihan menjalanai prosesi kematian menjadi trend dan acara pokok di Akademi ini.

menuju kematian
Manusia seringkali lupa bahwa suatu saat nanti pasti mati, cepat atau lambat. Dan bila ajal sudah menjemput apapun yang kita miliki di dunia akan kita tinggalkan, harta dan orang orang yang kita cintai semua kita tinggalkan. Dengan mengingat dan menjiwai kematian akhirnya diharapkan bisa mengimbangi ambisi seseorang yang berlebihan dan cenderung menimbulkan tekanan batin yang hebat bila tidak mencapainya.
Prosesi menghayati sebuah kematian
Peserta pelatiahan kematian dikondisikan benar benar seolah olah mati dan akan dimakamkan, mereka diberikan pakaian kematian dan dimasukan kedalam peti mati dan seolah dihantar menuju tempat peristirahatan terakhir. Semua ini dimaksudkan agar alam bawah sadar mereka menyadari hidup ini tidak langgeng.

Menurut LA Times yang dikutip ruanghati.com menyebutkan setiap orang dikenai biaya US$ 25 atau sekitar Rp 200 ribuan untuk bisa mengikuti prosesi ritual kematian ini. Ribuan orang sangat begitu antusias mendaftar dan antri untuk bisa mengikuti pelatihan prosesi kematian ini dari seluruh Korea Selatan maupun luar negeri.
Sebagai penggagas Jung ingin mereka yang sering depresi bisa lebih menjiwai kematian, dimana kematian merupakan sebuah akhir perjalanan hidup di dunia, hingga akhirnya mereka bisa mengurangi tekanan hidup yang semakin berat karena ambisi juga kenyataan hidup yangdiraih masih belum sesuai dengan harapan yang diinginkan.

Sebetulnya dalam konsep Islam kita ambil sebagai contoh, hal seperti ini juga ditemui, yaitu tentang pentingnya mengingat mati, oleh karenanya salah satu tujuan ziarah kubur adalah membantu kita mengingatkan bahwa suatu hari kelak kita akan bernasib seperti mereka yang lebih dahulu menemui ajal sebelum kita.

Tidak ada yang bisa mengetahui kapan kita bakal mati? mati benar benar hak multak Tuhan dan kita hanya bisa berusaha agar terhindar, misal lebih berhati hati. Oleh karenanya karena tidak seorangpun mengetahui kapan maut menjemput kita, mari kita sadari saat kita lupa bahwa semua yang hidup bakal mati hingga akhirnya juga menjadi buah pikir hidup dan segala kemewanan serta kekuasaan dan kebahagiaan dunia bukan segalanya.

Source : http://ruanghati.com

No comments:

Post a Comment