Thursday, March 11, 2010

Cleopatra, Lambang Kecantikan Abadi



Patung Cleopatra
BUKAN PADA WAJAHNYA PESONA ITU MERUNTUHKAN DUNIA
Dua jenderal paling berkuasa di kemaharajaan Romawi, Julius Caesar dan Markus Antonius, takluk pada Cleopatra. Ia menjadi legenda, menginspirasi ditulisnya buku, drama, dan puluhan opera. Begitu banyak orang merasa mengenal Cleopatra, tanpa benar-benar mengetahui siapa dan bagaimana sosok ratu Mesir ini sebenarnya.

Cleopatra bukanlah orang Mesir. Ia keturunan dinasti Ptolemy yang berasal dari Macedonia. Dinasti Ptolemy berkuasa di Mesir selama tiga abad setelah penaklukan Mesir oleh Alexander The Great. Cleopatra adalah pharaoh Ptolemic pertama yang mempelajari bahasa Mesir. Ia juga pharaoh terakhir Mesir, karena setelah kematiannya, Mesir menjadi salah satu provinsi dalam kemaharajaan Romawi.

Menurut catatan sejarah yang dibuat oleh penulis Yunani, Plutarch (yang juga menulis kisah hidup Archimedes) dalam bukunya Life of Anthony digambarkan Cleopatra “benar-benar tak bercatat, luar biasa” dan “kecantikannya tiada duanya”. Namun dari gambar Cleopatra yang terdapat pada sepuluh koin mata uang yang dibuat pada masa pemerintahannya, sulit untuk mengatakan Cleopatra cantik. Lehernya gemuk, hidungnya bengkok, telinganya panjang, dan dagunya mencuat. Tinggi tubuhnya pun hanya 1,5 meter ….

Jadi, apa yang membuat Cleopatra demikian mempesona? Kecantikan Cleopatra ada di’dalam’, bukan pada tampilan ‘luar’nya. Ia dapat berbicara dalam sembilan bahasa. Otaknya tajam. Kharismanya kuat. Kebijaksanaannya mengagumkan. Ia berpendidikan tinggi, dan memiliki keagungan luar biasa sejak dini. Plutarch menulis “Percakapannya menawan luar biasa … ” dan “Perbincangannya menggoda. Karakternya, yang merasuk dalam tindakannya begitu mempesona tak terkatakan. Bunyi dari suaranya manis … “. Ia begitu menarik, sehingga “Plato mengakui empat jenis pujian, namun Cleopatra punya ribuan.”

Cleopatra ketika bertemu Caesar
Cleopatra tidak cantik, namun ia berhasil menguasai hati dua orang yang paling berkuasa pada masanya, Julius Caesar dan Markus Antonius. Caesar berkata, “Tidak ada darah dalam venanya, selain darah matahari. Hathor yang manis tinggal dalam mata dan lesung lututnya”.
Cleopatra mewarisi kerajaan Mesir yang bangkrut. Sebegitu bangkrutnya, hingga tak mampu mencetak koin emas, dan hanya membuat koin dari logam yang tidak begitu bagus mutunya. Itulah sebabnya tidak banyak ditemukan koin dengan gambar dirinya. 

Ia membangun pasukan, membuat Mesir kuat, mempertahankan kedamaian dalam negrinya, dan sukses mengadu domba lawan-lawan kuatnya sehingga saling berperang sesama mereka sendiri. Ibukota Mesir, Alexandria, adalah kota yang paling maju di dunia pada saat itu. Kota itu memiliki pelayanan kesehatan, perpustakaan besar, mercusuar yang luar biasa, dan merupakan sebuah pusat budaya dan ilmu yang menarik orang dari seluruh dunia.
Cleopatra dan Markus Antonius

Sayangnya, ilmu forensik tidak akan mampu menunjukkan kepada kita wajah Cleopatra. Napoleon merampas banyak harta karun dari Prancis, termasuk peti mumi Cleopatra. Sebagian besar harta karun itu dikembalikan ke Mesir, tetapi peti mumi Cleopatra secara tak sengaja tertinggal. Pada tahun 1940-an, para pekerja Prancis menemukan peti muminya, dan melemparkan isinya ke tempat pembuangan …. 

Kecantikan Cleopatra tidaklah pada tampilan fisiknya, tetapi sebagai ikon dalam legenda asmara, maka para pelukis, penulis drama, dan pembuat film sudah pasti menampilkan Cleopatra yang cantik jelita.

No comments:

Post a Comment