Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta ternyata membuat perencanaan baru terkait proyek monorel yang dihentikan. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono mengatakan, tiang-tiang yang sudah mangkrak selama tujuh tahun bekas proyek monorel tersebut akan dijadikan jalan layang untuk melayani 50 unit bus gandeng, dengan kapasitas masing-masing 180 orang.
“Sistem yang digunakan adalah jalan melingkar (loop line) dan tak menyebar seperti bus Transjakarta sekarang, dengan halte berada di atas. Penumpang nantinya dapat naik dan turun pakai tangga,” katanya, sembari menunjukkan contoh simulasi penerapan jalur ini melalui Ipad-nya.
Pada jalur melingkar ini, akan terdapat 16 titik stasiun. Dari jumlah tersebut, akan ada 12 titik yang menjadi penghubung antara satu koridor dengan koridor lain, serta penghubung ke koridor stasiun kereta.
Pristono menuturkan, beberapa halte nantinya akan dibangun di Polda, SCBD, Bank Niaga, Bunderan Senayan, Gelora Bung Karno, Plaza Senayan, Palmerah, Pejompongan, Karet, Sudirman, Setiabudi Utara Aini, Kuningan Madya, GOR Sumantri, Kementrian Kesehatan, Kuningan Timur, dan Satria Mandala.
Sementara untuk tarif angkutan, Pristono memperkirakan, biaya yang akan ditawarkan untuk dapat mengakses fasilitas bus ini berkisar antara Rp 6 ribu hingga Rp 8 ribu.
“Tetapi ini belum pasti. Ada mekanisme subsidi layaknya bus Transjakarta saat ini yang nantinya bisa digunakan,” tambahnya.
Menurut Pristono, jalur yang akan dibangun tahun 2012 dan diperkirakan mampu menampung 45 ribu penumpang per harinya (pada jam sibuk) ini direncanakan akan selesai pada 2014.
http://id.berita.yahoo.com/inilah-skenario-untuk-bus-khusus-di-jalan-layang-073703300.html
No comments:
Post a Comment