Biola merek Antonio Stradivari buatan tahun 1725 yang ditemukan seseorang di Malang, Jawa Timur, diyakini sebagai salah satu biola tertua di dunia. Ditemukan tepatnya di sebuah pasar rombeng, Kota Malang. Penemunya adalah Mudzoffar (75), warga Jl. Batok Gg I, No 5 Kelurahan Sisir, Kota Batu. Mudzoffar, yang membelinya pada tahun 1957.
Ia membelinya pada seorang lelaki keturunan Tiong Hoa, bernama Om Sui. Waktu itu, Mudzoffar mendapatkan biola itu tanpa senar. Biola tersebut dibelinya dengan harga Rp 7.000. Mudzoffar yang sejak remaja memang hobi bermain musik tak pernah tahu biola yang dibelinya sangat berharga.
"Namun, waktu itu, saat saya membeli biola, saya tidak tahu kalau biola itu adalah biola jenis bagus," akunya, ditemui Kompas.com, di rumahnya, Sabtu (9/7/2011). Baru belakangan Mudzoffar mengetahui bahwa biola yang dimilikinya itu alat musik tertua setelah membaca sebuah artikel di internet. "Saat itu saya baru tahu. Lalu saya cek ternyata memang ada tahun pembuatannya di bodi biola ini," katanya, sembari memegang biola tersebut.
Biola tersebut adalah buatan Antonio Stradivari yang diproduksi tahun 1725. Nama pembuat dan tahun produksi itu sendiri terdapat di dalam bodi biola. "Hal itulah yang membuat saya yakin kalau biola ini adalah salah satu yang tertua di Indonesia dan bahkan di dunia," katanya.
Sementara itu, dari penelusuran Mudzoffar sendiri, baik buku dan sejumlah artikel tentang biola Antonio Stradivari, biola buatan Antonio Stradivari itu memang salah satu biola terbaik di dunia. Ciri-cirinya, terdapat pada label Antonius Stradivarius Cremonensis Faciebat Anno, lalu diikuti tahun pembuatannya. Adapun instrumen karya Stradivari yang terbaik, diproduksi antara tahun 1698-1725, puncaknya pada tahun 1715. Setelah 1730, beberapa instrumen ditandatangani Stradivari, dan dibuat oleh kedua anak Stradivari yang bernama Omobomo dan Francesco.
Stradivari selama hidupnya hanya membuat 1.100 alat musik, dan sebagian besar adalah biola. Di antara jumlah tersebut hanya sekitar 650 alat musik (512 diantaranya adalah biola) yang masih bertahan di atas usia 250 tahun. "Sementara, yang lainnya ada yang sudah hancur dalam kebakaran atau kecelakaan lain, ada yang hilang di laut atau banjir, dan beberapa dihancurkan oleh bom api Dresden dalam Perang Dunia kedua," jelasnya.
Biola Stradivari itu adalah salah satu biola terbaik di dunia yang pernah diciptakan dan mempunyai harga paling tinggi. Hingga saat ini masih dimainkan oleh pemain biola professional. Setiap biola buatan Stradivari yang masih ada, mempunyai julukannya masing-masing. Pada 21 Juni 2011 lalu, 1721 Stradivari biola yang dikenal sebagai "Lady Blunt" dibeli oleh seorang penawar anonim seharga 9.808.000 poundsterling. Uang hasil lelang itu digunakan membantu para korban gempa bumi Jepang.
Sementara pada 14 Oktober 2010, 1.697 biola Stradivari yang dikenal sebagai "Molitor" dijual online oleh Tarisio Lelang seharga 3.600.000 dollar AS, saat konser pemain biola terkenal Anne Akiko Meyers. Sebelumnya, pada 16 Mei 2006, Balai Lelang Christie melelang 1707 Stradivari Hammer seharga 3.544.000 dollar AS.
Sampai saat ini, meski biola milik Mudzoffar itu tergolong langka, masih belum pernah ada yang menawar untuk dibeli. "Kalau ada yang beli ya tidak apa-apa, asal cocok harganya," katanya. Saat ini, biola tersebut sudah ada senarnya, dibelikan oleh Mudzoffar, agar bisa digunakan untuk bermain musik dirumahnya.
"Saat ini sudah saya belikan senar. Ini sering digunakan di Orkes Melayu Sinar Harapan, yang didirikannya pada 1954. Hingga saat ini, kualitas bunyi yang dihasilkan memang cukup jernih," akunya.
http://pangkalan-unik.blogspot.com/2011/07/biola-tertua-di-dunia-ada-di-malang.html
No comments:
Post a Comment