Fazlur/Fotokita.net
Peneliti menemukan bahwa magma dapat membantu kelangsungan hidup ekosistem laut. Sebab, magma dapat memompa sejumlah besar gas rumah kaca yang memerangkap panas di dalam lautan. Panas akan menghasilkan iklim yang berpeluang bagi ekosistem bawah laut sehingga potensial menjadi habitat spesies-spesies baru.
Pakar geofisika Woods Hole Oceanographic Institution di Massachusetts, Daniel Lizarralde menjelaskan, beberapa spesies memiliki keunikan beradaptasi pada suhu. "Jadi ini bisa jadi merupakan jenis ekosistem berbeda," katanya.
Melalui foto dan data seismik dari basin (cekungan lembah sungai) Guayma di Teluk California, ditemukan magma panas mengaliri lumpur di dasar laut hingga 48 kilometer, pada kedua sisi retakan sepanjang 55 kilometer.
Analisis memberi gambaran sebagai berikut. Aliran magma mempertahankan suhu air laut dan mencegah pengerasan batu karang. Batu karang yang mencair (molten rock) ini kemudian menghangatkan lumpur dasar laut, serta melepaskan gas karbondioksida dan metana. Gas metana ini pula lah yang mendukung kelangsungan hidup kelompok bakteri dan lain-lain.
Kemungkinan ada cukup banyak tempat seperti cekungan Guayma di seluruh dunia, antara lain Laut China Selatan, Laut Filiphina, Laut Merah, Laut Aegea, dan Lau Basin di Kepulauan Tonga (sebelah Barat Daya Pasifik).
"Relatif secara keseluruhan, cekungan-cekungan itu mungkin meluas sampai ribuan mil dan melepaskan karbon ribuan kali lebih banyak dari yang kita temukan di Guayma," terang Lizarralde. (Live Science)
source: http://nationalgeographic.co.id/lihat/berita/173/panas-magma-bermanfaat-bagi-kehidupan-bawah-laut
Pakar geofisika Woods Hole Oceanographic Institution di Massachusetts, Daniel Lizarralde menjelaskan, beberapa spesies memiliki keunikan beradaptasi pada suhu. "Jadi ini bisa jadi merupakan jenis ekosistem berbeda," katanya.
Melalui foto dan data seismik dari basin (cekungan lembah sungai) Guayma di Teluk California, ditemukan magma panas mengaliri lumpur di dasar laut hingga 48 kilometer, pada kedua sisi retakan sepanjang 55 kilometer.
Analisis memberi gambaran sebagai berikut. Aliran magma mempertahankan suhu air laut dan mencegah pengerasan batu karang. Batu karang yang mencair (molten rock) ini kemudian menghangatkan lumpur dasar laut, serta melepaskan gas karbondioksida dan metana. Gas metana ini pula lah yang mendukung kelangsungan hidup kelompok bakteri dan lain-lain.
Kemungkinan ada cukup banyak tempat seperti cekungan Guayma di seluruh dunia, antara lain Laut China Selatan, Laut Filiphina, Laut Merah, Laut Aegea, dan Lau Basin di Kepulauan Tonga (sebelah Barat Daya Pasifik).
"Relatif secara keseluruhan, cekungan-cekungan itu mungkin meluas sampai ribuan mil dan melepaskan karbon ribuan kali lebih banyak dari yang kita temukan di Guayma," terang Lizarralde. (Live Science)
source: http://nationalgeographic.co.id/lihat/berita/173/panas-magma-bermanfaat-bagi-kehidupan-bawah-laut
No comments:
Post a Comment