Penduduk sekitar menyebut tenpat ini tempat pesugihan Monyet.Hanya satu pantangan bagi orang yang melakoninya. Dilarang memanjat atau bokongnya akan nampak seperti bokong kera..
Rimbun dibawah naungan pohon bambu yang membentuk seperti payung raksasa,Sebuah makam besar terbujur kaku. Makam ini depercaya masyarakat sebagai peristirahatan terakhir Dipati Tambakbaya yang masih keturunan Perabu Galuh Galuh sakti.Di sekitar makan ini tumbuh rumpun-rumpun bambu yang cukup banyak,kesannya Spoky banget.Sebuah keanehan timbul dari batang-batang bambu yang keLiatannya tuh bersih kayak sering dipanjat atau dijamah manusia,Tapi manusia macem apaan sih yang bersedia manjat pohon bambu yang segitu rindangnya ditengah hutan?
Keanehan ini juga diakui sama beberapa penduduk sekitar yang sering melintas didaerah makam keramat ini.Kalo hari udah menjelang senja mereka kerap mendengar suara-suara kera dari arah makam.Tapi sejujurnya diakui oleh masyakarat Pataruman,Banjar,tempat ini gak pernah keliatan ada kera ataupun monyet yang melintas didaerah sini.Tapi dari bisik-bisik masyarakat,suara itu berasal dari kera siluman yang menjaga makam keramat tersebut.
Udah jadi rahasia umum kalau makam ini sebenarnya bukan cuma tempat keramat yang biasa diziarah oleh orang biasa.Tapi makam ini adalah tempat pemujaan bagi orang-orang yang pengen kaya mendadak.Desas-desus itu pula mengdarkan kabar bahwa siapapun yang ingin kaya dalam waktu relatif singkat bisa dateng dan kongkow dimakam ini.TApi mendadakan kekayaan cepat bukan tanpa resiko.Ditempat ini memang mendatangkan kaya mendadak tapi sebagai konsekuensinya setelah orang itu mati dia harus jadi budak dinegeri siluman monyet.
Sepintas tempat ini emang keliatan biasa-biasa aja,tapi siapa sangka ternyata orang yang datang berasal dari ekonomi yang sangat mendesak.Mereka rela mengabdikan seumur hidup mereka buat jadi budak dinegri siluman,Bukan cuma itu aja kalau semasa hidup mereka melanggar peraturan maka wujud mereka akan nampak seperti monyet.Mereka gak boleh memanjat atau menaiki sesuatu yang ukurannya lebih tinggi dari tubuh mereka,Kalo gak? maka bokong ,tangan,wajah bahkan seluruh tubuh akan tumbuh bulu dan napak persis seperti kera hanya saja berukuran manusia dan bertingkah layaknya manusia.
Dari keterangan masyarakat sesungguhnya suara-suara yang mereka dengar saat menjelang maghrib atau subuh adalah suara manusia pemuja monyet yang telah mati.menurut warga setempat 'Mereka tersiksa dialam diluman'
Disana ada seorang juru kunci yang bernama Sarkoni ia berusia 77 tahun,namun dia paling ogah kalau ditanyai soal makam kera yang ada didalam hutan bambu.Menurut tetangganya,Sarkoni emang selalu menolak jika ditemui aoleh tamu dari aparat ataupun wartawan.Entah apapun alasannya,tapi para tetangga cukup maklum.Katanya sih takut kegiatannya diketahui umum,makanya dia menolak jika diwawancarai..
No comments:
Post a Comment