Monday, June 7, 2010

Singa Vs. Hyena: Persaingan Di Alam Liar Afrika



Di benua Afrika, sebagian besar daerahnya merupakan gurun pasir dan padang rumput yang luas, bahkan gurun terluas di dunia pun terdapat di Afrika. Selain itu, Afrika merupakan salah satu benua yang kaya ragam akan flora dan fauna, tetapi kehidupan alam liar di Afrika sangatlah sulit; hanya yang kuat saja yang mampu bertahan hidup. Musim kering sangat sering terjadi di Afrika, sehingga membuat mata air dan sungai pun hanya menghasilkan sedikit sekali air untuk banyak fauna. Maka, menjadi hewan yang kuat di Afrika merupakan salah satu hal yang terpenting untuk dapat bertahan hidup di alam liar.


Kita semua tentu sudah tidak asing lagi dengan singa, terutama singa yang hidup di Afrika. Singa biasa hidup di dalam kelompok besar yang terdiri dari satu jantan dan banyak betina serta anak-anaknya. Banyak kelompok singa yang hidup di dalam satu daerah yang bersebelahan di Afrika, sehingga para pejantan biasanya menandai daerah kekuasaan mereka agar singa dari kelompok lain tidak memasuki wilayah kekuasaannya. Para betina biasanya merupakan kelompok yang bertugas untuk mencari dan membunuh mangsa untuk makanan kawanannya. Mereka berburu siang dan malam, serta terkoordinasi dengan baik dan memiliki strategi yang baik pula, sehingga mereka bahkan dapat menjatuhkan seekor kerbau dengan berat satu ton. Gigitan pejantan merupakan yang paling fatal, sehingga biasanya si pejantan yang mengigit leher mangsanya hingga mati. Singa terdiri dari 250 kg otot murni dan mampu berlari hingga 60 km per jam. Populasi singa di Afrika terdapat pada Mali, Somalia, Kenya, dan Namibia.


Salah satu pesaing singa dalam memperoleh buruan adalah hyena. Di Afrika ada tiga jenis hyena, yaitu yang bergaris-garis, coklat, dan bertutul. Hyena bertutul merupakan pemakan daging terbesar di Afrika. Hyena hidup dalam kelompok besar, di dalam satu kelompok dapat berisi hingga 80 ekor hyena. Walaupun ukuran hyena biasanya lebih kecil dari singa, tetapi hyena memiliki rahang yang lebih kuat dari singa sehingga ia mampu untuk memakan tulang mangsanya. Hyena pun sangat ketat dalam menjaga daerah kekuasaannya, sehingga bila ada yang mengganggunya diintimidasi sebagai pemakan daging saingannya. Sayangnya, hyena kurang mampu untuk berburu mangsa dengan koordinasi baik dan rencana baik seperti singa.

Terkadang, sekelompok singa tidak mampu menghabiskan mangsa yang diburunya, kemudian hal ini pun mengundang perhatian hyena untuk mendekat. Salah satu kebiasaan hyena adalah mencuri mangsa yang telah diburu oleh singa, terlebih bila sekelompok singa yang kekenyangan sudah tidak mampu untuk menghabiskan sisa-sisa mangsanya. Maka, hyena akan merebut bangkai mangsa hasil buruan para singa. Hal ini seringkali menimbulkan konflik antara singa dan hyena. Singa masih ingin menyimpan sisa-sisa mangsanya untuk dimakan kemudian tetapi sekelompok hyena datang dan merebutnya. Bila sang singa menginginkan untuk tetap mempertahankan hasil buruannya, ia dapat mengalahkan hyena dalam sekejap, tetapi bila sang singa merasa bahwa mereka sudah tidak menginginkannya lagi, ia merelakan sisa hasil buruannya disantap oleh hyena.

source: http://www.kulinet.com/baca/singa-dan-hyena-persaingan-di-alam-liar-afrika/886/

No comments:

Post a Comment